Kamis, 07 April 2016

muskulo skeletal


Berhubung bentar lagi mau osce musculoskeletal  jadi postingan kali ini tentang tulang aja. 


Rangka berdasarkan letak susunannya, rangka dapat dibedakan menjadi dua.
1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh
2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak di luar tubuh.

NAh ini adalah gambar rangka manusia


Memang agak sulit menghafal semuanya tapi bagaimana kalau kita coba tahap-pertahap



1.Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak dibagi menjadi 2 yaitu
Bagian tempurung otak
1 tulang dahi (os frontalis)
2 tulang ubun-ubun (os parietalis)
2 tulang kepala belakang (os occipetalis)
2 tulang baji (os sphenoidalis)
2 tulang tapis (os ethmoidalis)
2 tulang pelipis (os temporalis)
Semuanya diawali kata “OS” dari kata osteo

Bagian wajah
2 tulang rahang atas (os maxillare)
2 tulang rahang bawah (os mandibulare)
2 tulang pipi (os zigomaticum)
2 tulang langit-langit (os pallatum)
2 tulang hidung (os nasale)
2 tulang air mata (os lacrimale)
1 tulang mata bajak (os vomer)
1 tulang lidah (os hyoideus)




Tengkorak manusia dewasa




2. Terus dilanjutkan Tulang badan
Tulang badan ada 3 yaitu

Tulang belakang
7 ruas leher (vertebrae cervicales)
12 tulang punggung (vertebrae thoracales)
5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbales)
5 ruas tulang kelangkang bersatu (os sacrum)
4 ruas tulang ekor (vertebrae coccigis)

Tulang dada
bagian hulu (manubrium sterni)
bagian badan (corvus sterni)
taju pedang (processus xyphiodeus)


Tulang rusuk
7 pasang rusuk sejati (costa vera)
3 pasang rusuk palsu (costa spuria)
2 pasang rusuk melayang (costa fluktuantes)
Tulang bahu
2 tulang belikat (scapula)
2 tulang selangka (clavicula)
Tulang panggul
2 tulang usus (os ilium)
2 tulang duduk (os ischium)
2 tulang kemaluan (os pubis)


Tulang rusuk

Tulang belakang

3. Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak dibagi menjadi 2 yaitu
Lengan
2 tulang lengan atas (humerus)
2 tulang pengumpil (ulna)
2 tulang hasta (radius)
16 tulang pergelangan tangan (os carpal)
10 tulang telapak tangan (os metacarpal)
28 ruas tulang jari tangan (phalanges)
ibu jari = 12 ruas






Tungkai
2 tulang paha (femur)
2 tulang tempurung lutut (patella)
2 tulang kering (tibia)
2 tulang betis (fibula)
14 tulang pergelangan kaki (tarsal)
10 tulang telapak kaki (meta tarsal)
28 ruas tulang jari kaki (phalanges)






Tulang
Bentuk Tulang
1. Tulang pipa (tulang panjang). Contoh: tulang paha, tulang betis
2. Tulang pendek. Contoh: tulang telapak tangan
3. Tulang pipih. Contoh: tulang belikat, tulang rusuk
Macam-Macam Tulang:
1. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: tulang rawan
(kartilago) dan tulang keras.
2. Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi:
tulang kompak dan tulang spons.
3. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi: tulang pipa,
tulang pipih, tulang pendek.
1. Tulang Keras atau Tulang Sejati (Osteon)
Tulang merupakan jaringan pengikat yang tersusun oleh sel tulang
(osteoblas) yang menghasilkan matriks yang mengandung endapan zat kapur,
sehingga matriksnya menjadi lebih keras dibanding dengan tulang rawan.
Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
a. Tulang kompak
Matriks tersusun rapat dan padat, mengandung senyawa kapur dan
fosfat. Pada tulang ini sel-sel tulang tersusun membentuk suatu sistem yang
disebut sistem Havers. Di bagian tengah tulang terdapat saluran yang berisi
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, dan di sekeliling saluran
terdapat lapisan sel tulang yang tersusun konsentris. Contoh: tulang pipa.
b. Tulang spons
Matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae (semacam
pecahan genting) yang pipih dan mengandung serabut kolagen. Rongga-
rongga yang ada pada tulang spons diisi oleh jaringan.
2. Tulang Rawan (Kartilago)
Sel tulang rawan disebut kondrosit, yang dibentuk oleh kondroblas.
Kartilago dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagen, bersifat lentur.
Contoh: pada permukaan persendian, laring, trakea, bronki, rangka
janin, ujung tulang rusuk.
b. Kartilago elastis: matriks kekuningan, serabut elastis kuning bersifat
elastis. Contoh: pada daun telinga membran niktitans, saluran
eustachius, epiglotis dan faring.
c. Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih
bersifat kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau
ligamentum pada tulang dekat permukaan persendian, tulang di
antara tulang kemaluan, dan di antara tulang belakang.
Proses Penulangan (Osifikasi)
Rangka pada manusia mulai terbentuk lengkap pada akhir bulan
kedua, atau awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua rangka tersebut
masih dalam bentuk kartilago. Rangka ini berasal dari jaringan ikat
embrional atau mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, rongga yang ada
di tengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblast.
Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling rongga. Sel-sel
tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya bermula dari
arah dalam terus keluar mengelilingi pusat. Setiap satuan sel-sel tulang
akan melingkari suatu pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk
satu sistem yang disebut sistem Havers. Di antara sel-sel tulang terdapat
zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Pembuluh darah
dari sistem Havers ini bercabang-cabang menuju ke matriks, mengangkut
zat fosfor, dan pengerasan tulang ini dinamakan osifikasi atau penulangan.
Bila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bila
matriksnya padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang kompak atau
tulang keras.
Bagian-Bagian Tulang Pipa
1. Epifise: bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan.
2. Diafise: bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat
rongga berisi sumsum tulang. Rongga ini terbentuk karena aktivitas
osteoblas atau perombak sel-sel tulang.
3. Cakraepifise: bagian sempit di antara epifise dan diafise. Bagian ini
terdiri atas tulang rawan yang kaya osteoblas. Pada orang dewasa
yang tidak tumbuh meninggi lagi, bagian ini sudah menulang semua.
Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan antara dua tulang dapat dibedakan atas 3 bentuk, yaitu:
1. Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak,
dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Sendi peluru, persendian yang memungkinkan gerak paling bebas
dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang
satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan.
Contoh: 1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2) Tulang paha dengan tulang pinggul.
b. Sendi luncur, persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat,
membungkuk, dan menengadah. Contoh: hubungan antara ruas-ruas
tulang belakang.
c. Sendi pelana, persendian yang gerakannya dua arah seperti orang
naik kuda di atas pelana.
Contoh: gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.
d. Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel
pintu. Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.
e. Sendi putar, persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi)
tulang yang satu mengitari tulang yang lain.
Contoh:
1) Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil.
2) Antara tulang atlas dan tulang pemutar.
3) Pada pergelangan tangan.
4) Pergelangan kaki.
f. Sendi geser atau sendi kejut, persendian yang gerakannya menggeser.
Contoh: hubungan antartulang pergelangan tangan.
2. Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan
kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan
amfiartrosis. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan
hubungan antara tulang belakang dengan tulang iga.
3. Sinartrosis
Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan,
seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak dinamakan
sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya, sinartrosis dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Sinartrosis sintibrosis, bila komponen penghubungnya berupa
serabut-serabut jaringan ikat.
Contoh: hubungan antartulang tengkorak.
b. Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen penghubungnya berupa
tulang rawan. Contoh: hubungan antarruas-ruas tulang belakang.

Oke sampai disini dulu. Selamat belajar teman2 seperjuangan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar